Selasa, 07 Juni 2016

PESONA TORAJA

Toraja telah dikenal oleh para traveller sebagai sebuah daerah wisata yang istimewa di Indonesia bahkan di dunia. Toraja memiliki kekhasan budaya yang harmonis dengan alam yang memesona. 

Terance W. Bigalke dalam bukunya A History of Tana Toraja (1981) menyatakan bahwa Tana Toraja sebagai museum hidup sebuah kultur tradisional yang lestari berabad-abad. Suku Toraja merupakan suku yang masih memegang teguh budaya khas Austronesia yang asli. 

Di Toraja, kita bisa menjumpai rumah khas, pekuburan batu, goa, dan pohon, serta objek wisata alam yang mistis dan eksotis. Salah satu yang paling terkenal adalah Ke’te’ Kesu’. Kete’ Sebuah potret lengkap untuk menyaksikan khasanah tradisi Toraja yang utuh. Kita seperti dipertontonkan sebuah miniatur Toraja di tempat asalnya. 

Kete’ Ketsu menawarkan rumah Tongkonan berusia ratusan tahun lengkap dengan Alang Sura’ (Lumbung Ukir) di hadapannya. Ada juga kubur gantung Toraja tua yang bernuansa eksotis dan mistis. Di sekitar Kete’ Ketsu, terdapat pula menhir-menhir yang tegak menjulang di dataran rerumputan. Pemandangan Kete’ Ketsu makin menawan tatkala dikepung persawahan dan perbukitan yang harmonis berpadu. 

Ke'te Kesu adalah salah satu cagar budaya pariwisata yang telah diakui dunia. Usia areal ini telah mencapai 700 tahun. Rumah atau tongkonan yang berderet di dalamnya merupakan rumah panggung tertua di Tana Toraja. 
Objek Wisata Toraja, ke'te Kesu
deretan tulang-tulang dan tengkorak di objek wisata Ke'te Kesu'

Objek Wisata Toraja, ke'te Kesu
deretan rumah Tongkonan berhadapan dengan lumbung ukir khas Toraja di Ke'te' Kesu'


Satu lagi yang paling populer di Toraja adalah upacara adat pemakaman yg dikenal dengan istilah “Rambu Solo”. Sepertinya tidak lengkap datang ke Tana Toraja tanpa menyaksikan upacara yang satu ini. 


20 Februari 2014 silam, Untuk pertama kalinya Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono menyaksikan prosesi pemakaman adat Toraja (Rambu Solo’). Presiden SBY merasa bangga dengan adat istiadat masyarakat Toraja yang masih dipertahankan hingga saat ini.

Bundaran Kolam Makale, Tana Toraja
Bundaran kolam Makale, Tana Toraja
Kunjungan Presiden SBY ke Tana Toraja
SBY dan rombongan saat berkunjung ke Toraja

Memang presiden SBY sudah beberapakali dijadwalkan akan berkunjung ke Toraja, namun baru bisa terwujud pada bulan Februari kemarin. Usai berkunjung ke Toraja, Pak SBY melalui akun funpage Facebooknya mengatakan bangsa Indonesia bahkan dunia telah mengenal kebaikan Tana Toraja berserta masyarakatnya. Masyarakat Toraja dikenal masyarakat religius, taat beragama, menghormati adat istiadat, memiliki toleransi kerukunan yang tinggi dan menjalin kasih sayang antar sesama. 

 “Ini gambaran masyarakat baik, good society yang hendak kita tegakkan di negeri kita. Saya serukan Bangsa Indonesia untuk contoh masyarakat Toraja, mereka selesaikan semua permasalahan dengan damai, mencegah konflik, itulah yang ingin di hadirkan di negeri kita tercinta ini,” kata Presiden SBY menyampaikan kekagumannya terhadap adat istiadat Toraja saat melakukan kunjungan.
Toraja juga dikenal dengan hasil alamnya, yakni Kopi Toraja yang telah dikenal tidak hanya di Indonesia tetapi di berbagai belahan dunia.
Kopi Toraja
Kopi Toraja yg mendunia
Di balik keindahan alam dan budaya Toraja itu, satu hal menjadi kekurangan adalah masalah infrastruktur. Pemerintah perlu memperluas dan memperbaiki jalan untuk peningkatan kemudahan akses ke Toraja.


Warisan alam dan budaya daerah memang perlu dilestarikan dan diperkenalkan terhadap masyarakat dunia sebagai salah satu kekayaan kita. Dengan demikian, perlindungan terhadap warisan ini merupakan kepentingan utama bagi generasi masa sekarang secara keseluruhan. Untuk itu Anak Muda perlu mengenali dan mengeksplorasi potensi daerahnya, Memiliki semangat cinta daerah, cinta Indonesia. Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang akan melestrikannya.http://bloggustian.blogspot.co.id/2014/05/pesona-alam-dan-budaya-daerah-tana.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar