Rabu, 08 Juni 2016

Cerpen Sedih Tentang Cinta : Aku Masih Mencintaimu

Tuutt.. tuutt.. (bel berdering)
“iya sebentar”
Klik.. !!! (membuka pintu) “silahkan masuk”
“eh tidak mbak, ini Cuma mau nganter undangan pernikahan temen SMAnya mbak aja” jawab pengantar undangan itu.
“owh, iya terimakasih ya..?”
“sama-sama mbak, pamit ya..?”
“iya”.

‘undangan pernikahan dikasih ke aku, emang siapa yang menikah ya’ pikirku, aku buka undangan itu dan betapa terkejutnya setelah melihat nama yang tertera di undangan itu ‘DANAR KELVINDA dan DIAN PUSPITA’. Ternyata mereka jadi menikah juga, dan usaha dian untuk memisahkan danar dari gangguan cewek-cewek lain membuahkan hasil, selamat ya buat kalian berdua. Pandanganku menerawang jauh saat kita masih SMA dulu.



***
Kebiasaanku saat masih SMA saat itu adalah membaca buku cerita atau novel sendirian di taman sekolah, hampir aku lakukan setiap hari. Hingga datang seorang cowok asing duduk disebelahku yang sedang membaca buku pula, aku hanya melirik dan dia akhirnya yang angkat bicara.
“ehm… maaf, aku boleh duduk sini kan..?”


“boleh aja, gak ada yang ngelarang, toh ini juga milik sekolah, siapa aja boleh pakek dong”ketusku dengan nada tak suka yang memang aku merasa terganggu dengan kedatangannya.
“kenalin, aku danar” sembari mengajak berjabat tangan.
“nia, kamu kelas berapa kok aku belum pernah liat kamu sebelumnya..?” tanyaku mulai mengembangkan senyum, dan ketika aku melihat wajah danar, cukup tampan dan tak jenuh untuk dipandang, manis sekali.


“3 Ipa 2, mungkin kamu yang nggak pernah mau bergaul dengan kelas lain, sampai-sampai tidak mengenal aku yang hampir 3 tahun sekolah disini”
“ya maaf, aku kurang suka aja, abisnya mereka gak sebanding sama aku, aku kan gak suka jalan-jalan, sedangkan mereka semua anak orang kaya yang suka jalan-jalan, ngabisin uang orang tuanya”
“nggak juga, ada yang nggak kok. Oh iya, aku perhatiin kamu sering banget kesini duduk sendiri, emang nggak pengen ditemenin ya..??”


“hobi sendiri, udah dulu ya, mau kekelas” sergahku cepat karena aku melihat sepasang mata yang sedang memperhatikanku dengan danar. Aku segera lari kekelas karena takut dicegah atau dicegat oleh danar ataupun oleh cewek itu.
Sejak kejadian itu, aku tak pernah berhenti memikirkan danar, terlebih sekarang sudah mulai dekat. Dimulai sms’n dan telfonan. ‘apa artinya ini, jangan sampek aku suka sama cowok yang udah punya cewek’, pikirku.


“hayyo.. ngelamun aja, mikirin danar ya..??” ledek sahabat dekatku.
“iya des, kenapa ya..??”
“ye… itu mah tanda-tanda jatuh cinta”
“sok tahu ah”
“iya, siapa juga yang sok tahu, aku juga pernah ngerasain kok, tapi aku saranin ati-ati aja sama dian”


“dian..? cewek yang selalu merhatiin aku itu maksud kamu..?”
“ya iyalah, kamu ini belum tahu ya ternyata, sekarang aku tanya, cowok paling keren, baik hati, tampan, trus gak sombong, sampek2 di jadiin favorit itu siapa coba..?”
“gak tahu lah.. emang siapa?”
“ya danar, tapi kasian dia, udah dijodohin sama orangtunya buat nikah sama dian, makanya dian sok berkuasa, padahal sifat dian sama danar itu beranding terbalik, dan kabar lagi klok dian itu cewek nggak bener”


“hush… nggak boleh ngatain orang sembarangan lah, nggak baik nyebar fitnah yang nggak2 desi”
“ya udah klok nggak percaya, aku mau makan dulu laper ini”
Aku hanya membalas dengan senyuman saja, senyuman yang sama seperti biasanya, senyuman yang biasa aku lemparkan untuk semua sahabat-sahabatku, termasuk danar. Walaupun aku diam-diam mulai menyayangi danar tapi aku coba untuk memendamnya dan biarkan ditelan oleh waktu, sekalipun gossip antara aku dan danar sudah mulai membengkak, aku akan terima semua, termasuk dian yang sebentar lagi akan mendatangiku (labrak). Oke… aku akan terima semua dan aku jelaskan semua.


Sekolah berakhir untuk hari ini, harus pulang cepet dan beres-beres rumah karena kakakku akan pulang dari bandung. Tapi naas banget, dian dan kawan-kawan udah stand by di gerbang dan aku tahu apa yang akan dia lakukan.


“heh.. cewek blagu, yang suka centil sama cowok orang lain..?” ketus dian.
“kamu panggil aku?” aku masih menunjukkan muka tenang seolah tak akan terjadi apa-apa.
“ya iyalah, masih nggak ngerasa aja lo” dian sudah siap ingin menampar aku tapi sebelum itu terjadi danar datang dan menghadang dian.


“dian, lo gak usah blagu, jangan mentang2 ortu gw njodohin kita, jangan se enaknya ngatur hidup gw, kita blom sah jadi suami istri, jadi jangan coba-coba ikut campur urusan gw, semua apa yg gw lakuin bukan urusan lo. Ngerti….!!!!”
“tapi kan sayang….” Belum selesai dian berbicara sudah ditinggal danar dan nia.
“kamu nggak apa-apa nia?”


“nggak kok makasih ya..?” niatku ingin menjauh dari danar tapi kalah cepat dengan genggaman tangannya.
“nggak usah kayak gitu nia, aku nggak suka kamu menjauhi aku,, apa kamu nggak ngerasain apa yang aku rasain..?”
“maksud kamu..?”
“aku sayang sama kamu, aku pengen hidup selamanya sama kamu, bukan sama dian, aku udah tahu semuanya tentang dian, aku nggak mau itu terjadi”
“maaf danar, aku nggak bisa. Kamu udah dijodohin sama orang tuamu, jadi hargai mereka, walaupun aku juga sayang sama kamu, aku akan menjauh dari kamu dan memendam rasa ini” selesai berkata aku berlari dan langsung naek kendaraan umum.
Aku sengaja menjauh dari danar, dan tak pernah kasih kabar untuknya. Sampai kuliah pun aku tak pernah kasih tahu dimana tempatnya.


***


Sekarang, memang ada rasa nyesel tapi turut berbahagia juga.
“hayo, ngelamunin apa?”
“eh kak adit ngagetin aja, nggak ngelamunin apa-apa kok. Kakak mau nikah kapan..?”
“nunggu kamu abis sarjana aja lah, kenapa emangnya dik..?”
“nggak apa2, Cuma Tanya”
“kakak tahu semuanya”
“hem.. bagus deh” aku hanya melempar senyum dan kekamar beres-beres kemudian berangkat ke kampus.

Memang tak terasa wisudaku sudah di ambang pintu, tapi rasanya aku masih ingin meneruskan kuliahku,, ah.. nggak mungkin, mau bayar pakek apa,, sedangkan duit aja nggak punya. Saat duduk sendiri, aku melihat dian kekampusku, ‘mau ngapain dia’ pikirku. Ternyata dian selama ini satu kampus denganku, kenapa aku tak pernah menyadari itu ya..?


Aku sudah wisuda, dan sebentar lagi bekerja, tapi kakakku tak kunjung menikah malah mau menunggu aku yang menikah duluan, aneh banget lah. Dan tak terasa pula hari pernikahan danar dengan dian telah tiba , aku terpaksa menghadirinya karena bujukan kak adit, kakakku sendiri. Akad nikah pun akan dilaksanakan, tapi sial mungkin saat menyebut nama mempelai wanita bukan menyebut nama dian, tetapi menyebut namaku. Aku bingung, kenapa jadi begini dan tak bisa berkutik sama sekali, hal itu pun terulang 3 kali sampai akhirnya orang tua danar bertanya kepada danar.

“danar, jangan bikin malu papa”
“siapa yang bikin malu papa, danar nggak bisa nyebutin nama dia, danar Cuma pengen sama nia pa”
“siapa nia..?”
“nia itu, dia” danar menunjuk aku dan semua mata tertuju padaku, aku tak tahan dibeginikan, akhirnya aku mengambil keputusan untuk meninggalkan tempat ini. Tapi kalah cepat lagi dengan danar..

“pliss nia, jangan menjauh dari aku, aku sayang banget sama kamu, aku Cuma pengen nikah sama kamu.” Tanpa memberiku kesempatan berbicara, aku diajak untuk duduk bersebelahan dengan danar. Aku hanya diam saja sekalipun dinikahkan dengan danar, yang bisa aku lakukan hanya menangis bahagia.

“danar, makasih ya, kamu masih menyimpan rasa cinta dan sayangmu untukku”
Danar tersenyum “rasa cinta dan sayangku tak akan pernah terganti oleh siapa pun nia”
Air mata dan senyuman bahagia selalu berkembang dan merekar indah…http://www.anekaremaja.com/2011/12/cerpen-sedih-tentang-cinta-aku-masih.htm

Selasa, 07 Juni 2016

KATA-KATA MOTIVASI PENDIDIKAN

Tugas kita adalah untuk mencoba, karena dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil. Mario Teguh

TATA CARA MENERIMA TAMU KANTOR


Tamu   kantor  adalah   seseorang   atau kelompok yang datang ke suatu kantor atau perusahaan untuk kepentingan tertentu.
Dalam menerima tamu ada etika-etika yang harus kita ketahui, untuk menciptakan suasana yang menyenangkan di lingkungan kerja tersebut agar tamu merasa nyaman dan mempunyai kesan baik ketika melakukan kerjasama.
Hal-Hal yang perlu Diperhatikan dalam Menerima Tamu
  Apabila Pimpinan sudah ada janji, sementara Pimpinan sedang ada tugas di luar kantor, harus memberitahukan dan minta maaf untuk datang terlambat (prioritas perlu dipertimbangkan)
  Apabila tamu masuk, hendaknya berdiri, tersenyum, dan bersalaman
  Berikan sapaan ramah kepada tamu.

Penanganan Ruangan Tamu

Sekretaris baiknya memeriksa tata ruang penerimaan tamu, khususnya yang berkaitan langsung dalam hal-hal berikut :
a.          Ruangan harus nyaman, bersih dan rapi.
Lengkapi ruangan tamu dengan perlengkapan seperti :
   buku tamu
   kartu pengenal tamu
   majalah/Koran
   brosur/katalog perusahaan
   tempat sampah/asbak
b.          Tunjukanlah sikap untuk selalu siap menerima, memberikan bantuan dan bersahabat.
Tata Cara Mengantar dan Melayani Tamu
     Jangan membeda-bedakan tamu, dari jabatan atau penampilan. Misalnya melihat penampilan fisik tamu dari atas sampai bawah.
     Bagian penerima tamu adalah wajah perusahaan, sambutlah tamu dengan senyum dan sikap yang ramah.
     Apabila tamu datang, segera sambut, jangan sekedar menengok ke samping atau bersikap acuh tak acuh, sambil melakukan pekerjaan.
Lanjutan...
     Ketika mengantar tamu tunjukan ke arah yang dituju dengan telapak tangan kearah atas dan jari rapat, menunjuk arah dengan telunjuk adalah sifat yang tidak sopan.
     Ketika mengantar tamu ke tempat tujuan berjalan agak kedepan dengan posisi sedikit miring sambil sesekali menengok ke belakang untuk memperhatikan jalan tamu.
Lanjutan...
     Membukakan pintu untuk tamu kalau pintu bergerak kearah dalam, Anda masuk dulu, dorong (buka pintunya) dan persilahkan tamu untuk masuk, dan bila daun pintu bergerak keluar buka pintu lebar-lebar dan persilahkan tamu untuk masuk terlebih dahulu.
     Tamu yang diterima biasanya dipersilahkan untuk masuk dan menunggu di ruangan tamu yang sudah disediakan oleh kantor.
Hal-hal yang Harus Dilakukan Sekretaris Saat Menerima Tamu Kantor
     Mempersilahkan tamu duduk di tempat terhormat, biasanya ditempat yang paling jauh dengan pintu.
     Duduk berhadapan dengan tamu dan melayani dengan sikap duduk yang sopan, duduk miring bersandar, kaki menumpang ke atas tidaklah baik.
     Ketika akan memasuki ruang yang ada tamu didalamnya, hendaknya mengetuk pintu, setelah masuk tundukan kepala kepada tamu terlebih dahulu, kemudian berbicara dengan orang yang dimaksud.

Petunjuk Praktis dalam Menghadapi Tamu Kantor
§    Bersiaplah setiap saat untuk menerima tamu-tamu dengan tenang, ramah, sopan, sabar, dan percaya diri.
§    Perhatikan wajah yaitu, ceria dengan sikap bersahabat tidak perlu berdiri ketika menerima tamu kecuali bila menghadapi tamu dari luar atau tamu istimewa.
§    Bila sedang menelpon dan tamu masuk beri senyum dan isyarat dengan tangan supaya tamu duduk. setelah pembicaraan di telepon selesai berdirilah dan berjabat tangan menyambutnya.
§    Sapalah tamu terlebih dahulu dengan kalimat pembuka, seperti “selamat siang ada yang bisa saya bantu”.
§    Sebaiknya usahakan suara tidak terlalu keras dan tidak tinggi sehingga memberikan kesan ramah dan menyenangkan.
§    Bila anda mengenal tamu tersebut, sapalah dengan menyebut namanya sehingga tamu merasa benar-benar di perhatikan.
§    Bila tamu tidak memberikan identitasnya atau kartu nama, tanyakan secara sopan nama dan dari mana, seperti “bolehkah saya tahu nama bapak?” atau “bapak dari perusahaan mana?”
Jenis-Jenis Tamu dan Cara
Pelayanannya

No.
Jenis Tamu Kantor
Kondisi atau Sikap Sekretaris

1.
Tamu dengan Perjanjian
ü  Usahakan tamu menunggu sesingkat mungkin
ü  Jangan diajak ngobrol terlalu lama kecuali bila tamu yang meminta

2.
Tamu tak dikenal
ü  Sapa dan tanyakan keperluannya
ü  Bila tamu dapat diterima, persilahkan duduk
ü  Bila tamu ditolak, berikan alasan yang tepat dan tawarakan untuk membuat janji terlebih dahulu

3.
Tamu yang menolak memberi tahu keperluannya
ü  Persilahkan tamu untuk mengisi formulir tamu dengan lengkap, sebutkan alasan mengapa anda meminta hal tersebut
ü  Walaupun tamu bersikeras, tetap perlalukan dengan sopan dan sabar

No.
Jenis Tamu Kantor
Kondisi atau Sikap Sekretaris


4.
Tamu atau pelanggan yang datang tanpa
perjanjian
ü Bersikap taktis untuk memprioritaskan penerimaan tamu sesuaikan dengan keperluan, situasi kantor, dan kesibukan pimpinan


5.
Anggota keluarga atau teman atasan
ü Bila yang bersangkutan masuk pada saat atasan sedang ada rapat, sapa dan katakan bahwa atasan sedang ada rapat atau tamu lain.


6.
Tamu yang tak diinginkan
ü  Tetaplah bersikap ramah dan sopan, sarankan untuk membuat janji terlebih dahulu
ü  Apabila ia tetap menunggu meskipun anda telah berusah menggusirnya secara halus,sikap yang tepat adalah tidak memperdulikannya, tetapi ingat jangan pasang muka kecut atau judes.

No.
Jenis Tamu Kantor
Kondisi atau Sikap Sekretaris

7.
Pramuniaga atau salesman
ü  Perlakukan dengan baik
ü  Katakan dengan jujur dan sopan bahwa perusahaan tidak memerlukannya saat ini

8.
Tamu lanjut usia atau cacat fisik
ü Perlakukan sewajarnya, waspada dan bersiaplah membantu bila diperlukan

9.
Anggota keluarga atau teman dekat Sekretaris
ü  Terima secara wajar, tidak gaduh
ü  Bila hendak membicarakan masalah yang memakan waktu lama, ajak ke ruang tamu
ü  Tidak dibenarkan menggobrol berlama-lama pada waktu jam kerja

10.
Tamu ketika atasan membatalkan janji
ü  Meminta maaf dan jelaskan alasanya
ü  Bila perlu ajukan untuk membuat perjanjian baru

Contoh Bentuk Percakapan saat Menerima Tamu
“Selamat pagi/siang/bapak/ibu (jangan menggunakan kata sapaan seperti Mbak/Mas), ada yang bisa saya bantu”
Contoh Bentuk Percakapan saat Meminta
Tamu untuk Mengisi Form Data Tamu
“Mohon maaf Bapak/Ibu untuk kelengkapan informasi silahkan isi form data yang kami sediakan.”atau, “jika berkenan, saya bisa menuliskannya untuk bapak/Ibu.”
Contoh Bentuk Percakapan saat
Mengatakan bahwa Pimpinan Tidak Ada
“Mohon maaf Bapak/Ibu, saat ini pimpinan kami tidak ada di tempat. Bapak/Ibu bisa meninggalkan pesan, dan saya pastikan pimpinan kami akan
menghubungi Bapak/Ibu secepatnya” atau
“Mohon maaf Bapak/Ibu, saat ini pimpinan kami sedang tidak ada di tempat, bagaimana kalau saya buatkan janji bertemu dengan pimpinan kami di hari lain? bagaimana kalau besok?” (sebutkan hari dan jam lain sesuai dengan agenda yang tersedia).

BUKU TAMU

Secara garis besar, form buku tamu berisikan data diri dan maksud tujuan tamu berkunjung ke perusahaan. Untuk lebih lengkapnya, form kedatangan tamu juga harus ditandatangani oleh penerima tamu dan tamu yang bersangkutan.
No.
Nama Tamu
Instansi
Alamat Instansi
Tujuan Bertamu
Tanggal Bertamu
Paraf
Ketr.
Tamu
Penerima Tamu